Seperti halnya perawatan medis maupun kosmetik lainnya, perawatan botox memiliki pantangan yang wajib dipatuhi oleh penggunanya. Yuk cari tahu lebih lanjut di artikel berikut.
Botox berasal dari turunan substansi atau zat yang dinamakan Botulinum toxin A. Pada awalnya, botox umum digunakan untuk perihal penanaganan medis. Di tahun 1980, botox disuntikkan dalam dosis kecil di sekitar otot kelopak mata untuk menangani masalah mata yang tak terkontrol saat berkedip. Setelah melakukan banyak percobaan dan riset ilmiah, akhirnya pada tahun 2002 botox resmi digunakan sebagai perawatan kecantikan untuk mengatasi permasalahan pada kulit, salah satunya keriput pada wajah.
Saat ini suntik botox Jakarta sebagai anti penuaan sangat diminati. Prosedur botox ini telah dianggap sebagai alternatif lain terhadap operasi plastik yang lebih efektif dan natural. Selain caranya yang mudah, prosedur botox tidak membutuhkan waktu lama. Perawatan ini disuntikkan pada otot yang berperan dalam memperbaiki kondisi kulit wajah, namun perawatan tidak berhenti setelah dilakukan prosedur. Ada pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh para penggunanya untuk agar mendapatkan hasil memuaskan.
Tidak Mengonsumsi Obat Pengencer Darah
Obat pengencer darah dilarang untuk dikonsumsi setelah melakukan perawatan botox karena dapat menyebabkan proses pemulihan menjadi lebih lama. Obat pengencer darah dapat mengganggu bagian pembuluh darah yang telah disuntikkan cairan botox. Wajah memerlukan waktu tertentu untuk menyesuaikan dengan cairan botox yang disuntikkan. Obat pengencer darah yang dilarang adalah aspirin dan vitamin E. Selain itu, minuman beralkohol juga tidak diperbolehkan karena bisa mendatangkan dampak resiko yang lebih serius.
Tidak Diperbolehkan Tidur Terlentang atau Tengkurap
Setelah disuntikkan ke wajah, botox memerlukan fiksasi agar tetap berada pada posisinya. Botox mencari posisi untuk memberi hasil yang memuaskan dalam menghilangkan gari-garis kerutan wajah. Begitu pun dengan tidur tengkurap, akan membuat botox menyebabkan komplikasi karena menekan area yang disuntikkan. Maka dari itu pasien tidak diperbolehkan tidur terlentang atau tengkurap selama tiga hingga empat jam. Posisi yang baik setelah suntik botox adalah duduk.
Baca Juga: Cantik Praktis dengan Perawatan Botox
Jangan Memijat Kulit
Meski terasa memar dan pegal, sebaiknya hindari memijat kulit wajah yang telah disuntikkan botox. Sangat dilarang memijat wajah selama tiga hingga empat jam setelah suntik. Tindakan memijat hanya akan menginterupsi fiksasi botox ketika mencari posisi. Hasil akan lebih maksimal jika tidak memijat wajah selama tiga hari.
Tidak Beraktivitas Berat
Agar hasil suntik botox maksimal, maka disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat terlebih dahulu kurang lebih selama satu minggu. Beraktivitas berat setelah dilakukan suntik botox menyebabkan botox berpindah ke area wajah lain dan menyebabkan komplikasi.
Biasanya, setelah dilakukan prosedur suntik botox maka dianjurkan untuk kembali lagi berkonsultasi dengan dokter yang menangani setelah tiga hari. Konsultasi dimaksudkan untuk meninjau lebih lanjut tentang reaksi botox pada wajah, apakah ada resiko atau dampak yang muncul dan reaksi kulit terhadap cairan botox.
Untuk menjalani suntik botox anda bisa berkunjung ke Privee Clinic. Klinik ini telah lama beroperasi secara resmi dan masalah kulit wajah anda akan ditangani dengan dokter estetika yang sudah lama berkecimpung dalam dunia kecantikan. Privee Clinic akan memberikan kesempurnaan untuk kesehatan wajah anda.
Baca Juga: Apa Yang Perlu Saya Lakukan Setelah Perawatan Botox?
Masih bingung dan ragu untuk melakukan perawatan botox? Jangan khawatir, yuk pelajari tentang perawatan botox dan perawatan kecantikan lainnya di sini.