Apakah Anda tahu bahwa manfaat Botox tidak hanya digunakan untuk kebutuhan estetika, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh?
Botox (Botulinum toxin) merupakan protein neurotoksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum dan sudah lazim dalam dunia kecantikan yang berfungsi untuk menghilangkan kerutan serta membantu untuk mengembalikan penampilan awet muda. Namun, tahukah Anda bahwa dalam dunia kedokteran dengan takaran dosis tertentu, kandungan botox juga memberikan berbagai manfaat dan keuntungan untuk mengatasi berbagai penyakit :
Migrain Kronis
Sejak 2010, Food & Drug Administration menyetujui penggunaan botox dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit migrain kronis. Pengobatan ini dikhususkan untuk orang dewasa dan dapat memberikan efek mencegah. Penderita migrain kronis mengalami rasa sakit kepala sekitar lebih dari 14 kali dalam sebulan dan disertai rasa mual, dsb. Untuk mencegah rasa sakit yang ditimbulkan akibat migrain kronis, perlu dilakukan penyuntikan botox di area kepala dan leher secara rutin selama ±12 minggu.
Keringat Berlebih
Hyperhidrosis atau keringat berlebih dapat dicegah melalui penyuntikkan botox pada area ketiak, tangan, kaki, atau wajah. Cara kerjanya adalah kandungan botox akan menghalang sinyal perintah kelenjar keringat yang diperintahkan oleh otak. Prosedur yang dilakukan berlangsung selama ±8 bulan.
Aktivitas Kandung Kemih Berlebih
Biasanya aktivitas ini dialami oleh wanita pada usia 40 tahun ke atas, suntik botox dapat mengurangi aktivitas kandung kemih berlebih. Efek yang diberikan adalah berkurangnya intensitas penderita membuang air kecil dalam sehari, yang biasanya 5-6 kali menjadi 1-3 kali. Penyuntikan botox ini diberikan pada area dinding kandung kemih. FDA telah menyetujui hal ini pada tahun 2004.
Mata Juling
Pada penderita mata juling, penyuntikan botox pada otot salah satu mata dapat mengurangi aktivitas otot tersebut. Kemudian efek yang diberikan adalah mata dapat bergerak dan kembali pada letak yang sejajar untuk sementara.
Kejang Otot Leher
Pada tahun 2000, FDA juga menyetujui penggunaan botox untuk mengurangi kontraksi dan kedutan otot pada leher.
Baca artikel lain mengenai suntik botox di sini.