Tanam benang hidung merupakan prosedur yang menggunakan benang khusus untuk mengoreksi posisi, bentuk, hingga sudut hidung. Banyak orang yang ingin menjalani prosedur ini karena dapat memperoleh bentuk hidung sesuai keinginan.
Namun sebelum menjalaninya, ada berbagai hal yang perlu diketahui dahulu seperti cara kerja dan risikonya. Bila Anda penasaran, simak ulasan di bawah ini untuk mengetahuinya.
Cara Kerja Tanam Benang Hidung
Untuk memahami cara kerja tanam benang pada hidung, Anda perlu mempelajari apa yang harus dilakukan dari sebelum hingga setelah prosedur. Berikut uraiannya.
1. Sebelum Prosedur
Jika ingin melakukan perawatan ini, maka Anda akan berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu terkait bentuk hidung yang diinginkan. Selain itu, dokter juga akan menjelaskan berbagai prosedur yang akan dilakukan.
Baca Juga: Hidung Mancung! 3 Cara versi Klinik Kecantikan
Setelah itu, Anda juga dijelaskan mengenai berbagai risiko yang akan dihadapi. Jadi, Anda bisa memahami prosedur ini dengan baik dan mempertimbangkannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukannya.
2. Selama Prosedur
Prosedur akan dilakukan dengan memberi anestesi terlebih dahulu. Anestesi yang digunakan hanyalah lokal. Jadi, Anda tetap sadar namun tak merasa sakit terutama di area hidung selama prosedur berlangsung.
Lalu, jarum tipis akan dipersiapkan di bawah kulit untuk memasukkan benang. Benang tersebut akan dipasang sepanjang nasal bridge serta septum. Umumnya, prosedur ini dapat berlangsung hingga satu jam.
3. Setelah Prosedur
Setelah menjalani tanam benang pada hidung, maka Anda akan memasuki tahap pemulihan. Tahap ini akan dijalani secara mandiri di rumah karena umumnya tak memerlukan rawat inap di rumah sakit atau klinik.
Umumnya, dokter menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama dua minggu karena bisa melonggarkan benang.
Risiko Tanam Benang Hidung
Ada beragam risiko mulai dari kecil hingga besar yang perlu diketahui setelah menjalani tanam benang pada hidung ini. Berikut penjelasannya.
1. Nyeri dan Bengkak
Risiko yang sering terjadi pada tanam benang adalah bengkak di area hidung. Selain itu, bekas suntikan benang juga bisa terasa nyeri. Bahkan, hidung juga bisa berdarah setelah menjalani prosedur ini.
Namun, Anda tak perlu khawatir karena umumnya hal-hal tersebut akan hilang dalam waktu beberapa hari. Bila terasa sangat mengganggu dan tak kunjung hilang, Anda bisa langsung mengkonsultasikannya kepada dokter yang menangani prosedur ini.
2. Kemunculan Lipatan
Risiko lain yang bisa dialami setelah tanam benang adalah munculnya lipatan. Selain itu, ada juga yang mengalami benjolan. Bila hal ini terjadi, segera konsultasikan pada dokter karena dikhawatirkan prosedur tak berjalan dengan semestinya.
Baca Juga: Hidung Besar dan Pesek? Begini Cara Mengecilkannya
3. Reaksi Alergi
Reaksi tertentu bisa saja terjadi jika Anda alergi dengan obat bius atau bahan benang yang digunakan. Oleh sebab itu, Anda perlu memastikan bahwa bahan-bahan yang akan digunakan untuk tanam benang tersebut aman bagi tubuh.
4. Hematoma
Hematoma adalah penumpukan darah di luar pembuluh dan bersifat tidak normal. Hal ini ditandai dengan memar bila terjadi di dekat kulit. Umumnya, hal tersebut akan hilang dalam waktu beberapa hari.
5. Infeksi
Bila hidung mengalami peradangan disertai dengan demam, maka perlu waspada karena bisa jadi Anda mengalami infeksi setelah melakukan prosedur tanam benang. Segeralah ke dokter untuk mengatasinya.
Prosedur tanam benang hidung ini dapat Anda konsultasikan lebih lanjut di klinik Privee dengan klik di sini. Selain itu, Anda juga bisa langsung menghubungi kontak Privee atau membaca berbagai artikel lain mengenai kecantikan.