Perawatan botox memang memang tengah diminati, perempuan maupun laki-laki bisa melakukannya sesuai kebutuhan.
Prosedur perawatan ini dilakukan dengan menginjeksi suatu zat dalam dosis tertentu ke dalam lapisan kulit, dengan maksud untuk mengencangkan bagian-bagian di sekitar wajah yang mulai nampak mengendur atau mengeriput. Misalnya, di area mata bagian bawah, dagu, pipi, hingga hidung.
Botox sendiri merupakan substansi yang sangat beracun. Di era 80-an metode suntik botok ditujukan untuk mengatasi kelainan pada otot mata yang menyebabkan mata berkedip terus-menerus tanpa terkontrol. Namun seiring eksperimen berjalan, barulah diketahui bahwa botok berdampak bagus untuk perawatan antiaging.
FDA (Food and Drug Administration) bahkan mengakui bahwa botok aman diterapkan untuk tujuan kecantikan, asal perawatan antiaging ini ditangani oleh dokter yang berpengalaman luas di bidangnya serta dosis penggunaan tepat. Kalau di Jakarta, Anda bisa melakukannya di Privee Clinic misalnya.
Baca Juga : Bagian Tubuh Mana Saja Yang Bisa Disempurnakan Dengan Perawatan Botox?
Jadi sangat tidak dianjurkan dilakukan sendiri atau oleh tenaga non professional. Sebab, apabila salah penerapan risikonya dapat membuat wajah tidak simetris, kaku, alis terlalu tinggi, bibir miring, dan hal-hal yang tidak diharapkan lainnya.
Untuk hasil terbaik, selama perawatan botox sebaiknya tidak melakukan pantangan-pantangan berikut ini.
Tidak Boleh Tidur Telentang
Tiga sampai empat jam pasca injeksi botok, pasien tidak diperbolehkan tidur telentang terlebih dahulu. Apa sebab?
Cairan botox yang telah diinjeksi ke dalam lapisan kulit tengah mencari posisi yang tepat untuk mengisi bagian tertentu di sekitar wajah. Pergerakan yang terlampau agresif dikhawatirkan menyebabkan cairan tersebut tidak tetap berada pada suatu bagian. Karenanya, duduklah dalam posisi ideal yaitu punggung tegak dan kepala lurus menghadap ke depan.
Tidak Boleh Memijat Wajah
Larangan keras memijat wajah selama dalam masa perawatan antiaging botox. Bahkan, jika baru 3-4 hari dilakukan. Memijat, memukul, atau segala bentuk penekanan pada wajah yang cukup kuat dapat menggagalkan fiksasi cairan botox. Selama proses fiksasi, cairan botok tengah bekerja merilekskan otot wajah penyebab terjadinya kerutan. Sehingga sentuhan bertenaga di sekitar wajah dapat membuat proses kerja botox tersebut terganggu.
Jika Anda ingin memijat wajah, Anda disarankan untuk melakukan minimal 1 minggu setelah mendapat injeksi botox.
Berhenti Mengkonsumsi Obat Atau Vitamin Pengencer Darah
Mengonsumsi obat pengencer darah juga sangat tidak dianjurkan selama menjalani perawatan botox. Pasca injeksi kulit wajah mungkin akan terlihat sedikit lebam/memar. Tak perlu panik! Itu adalah reaksi wajar dan umumnya akan hilang dalam beberapa hari. Akan tetapi dengan mengonsumsi obat atau vitamin pengencer darah, proses pemulihan pembuluh darah yang lebam/memar bisa terkendala. Sehingga lebam/memar lebih lama pulih.
Selain menjauhi beberapa pantangan di atas, sangat perlu melakukan kontrol ulang ke dokter yang menangani 3-4 hari setelah mendapatkan injeksi botox. Dokter akan memastikan apakah terjadi kontraindikasi atau butuh “polesan” di sana-sini agar hasil dari perawatan botox dapat membuat pasien puas.
Baca Juga : Bagaimana Cara Kerja Perawatan Botox dan Filler?
Setelah mengenal secara singkat tentang perawatan Botox dan bagaimana perawatan tersebut bisa membantu Anda ? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter-dokter berpengalaman kami untuk menentukan perawatan yang paling sesuai bagi kebutuhan Anda. Hubungi kami dan konsultasi secara gratis, disini!