Jerawat di pelipis sering terasa lebih mengganggu dibanding jerawat di area lain. Letaknya dekat garis rambut, kadang tersentuh tali hijab, gagang kacamata, atau busa helm, sehingga mudah terasa perih atau iritasi.
Kabar baiknya, sebagian besar jerawat di pelipis masih termasuk masalah kulit yang biasa dan bisa diatasi. Kuncinya ada pada memahami penyebab, memperbaiki kebiasaan sehari-hari, dan tahu kapan waktunya berkonsultasi ke dokter.
Jerawat di Pelipis, Seberapa Perlu Kita Waspada?
Secara umum, jerawat di pelipis muncul karena pori-pori tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan kotoran. Area ini juga sering terpapar keringat, rambut, serta produk perawatan rambut sehingga risiko sumbatan pori cukup tinggi.
Kamu tidak perlu panik setiap kali muncul satu atau dua jerawat kecil. Namun, kalau jerawat di pelipis sering kambuh, jumlahnya banyak, terasa sangat nyeri, atau meninggalkan bekas yang mengganggu, di situ baru kita perlu lebih waspada dan mempertimbangkan konsultasi ke dokter.
Penyebab Jerawat di Pelipis
Penyebab jerawat di pelipis biasanya kombinasi beberapa faktor berikut ini. Setiap orang bisa punya pemicu yang berbeda-beda.
Perubahan Hormon
Perubahan hormon, misalnya saat pubertas, menjelang haid, kehamilan, atau kondisi tertentu, dapat memicu peningkatan produksi minyak di kulit. Minyak berlebih ini lebih mudah menyumbat pori-pori dan memunculkan jerawat, termasuk di area pelipis.
Stres
Stres bisa memengaruhi keseimbangan hormon dan memicu jerawat muncul lebih mudah. Selain itu, saat stres banyak orang tanpa sadar lebih sering menyentuh wajah, menggaruk, atau memegang pelipis, sehingga area ini jadi lebih mudah teriritasi.
Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti kortikosteroid atau obat hormonal tertentu, dapat memicu munculnya jerawat sebagai efek samping. Jika kamu sedang mengonsumsi obat rutin dan melihat perubahan pada kulit, sebaiknya informasikan hal ini saat konsultasi ke dokter.
Make-Up dan Produk Skincare yang Menyumbat Pori
Alas bedak, concealer, atau skincare yang teksturnya terlalu berat berisiko menyumbat pori-pori di area pelipis, terutama bila tidak dibersihkan dengan baik. Produk yang tidak non-comedogenic atau tidak cocok dengan jenis kulit juga lebih mudah memicu jerawat.
Keringat dan Kebersihan Kulit
Pelipis adalah area yang sering berkeringat, terutama saat berolahraga atau beraktivitas di luar ruangan. Keringat yang bercampur dengan minyak dan kotoran bisa menyumbat pori bila tidak segera dibersihkan, sehingga jerawat lebih mudah muncul.
Genetika
Faktor keturunan berperan dalam kecenderungan kulit berminyak dan berjerawat. Kalau orang tua atau saudara kandung punya riwayat jerawat yang cukup berat, kamu mungkin lebih mudah mengalami jerawat, termasuk di pelipis.
Penutup Kepala: Helm, Topi, dan Hijab
Helm, topi, bandana, atau hijab yang terlalu ketat di area pelipis dapat menekan kulit dan menjebak keringat. Bila jarang dicuci, kotoran dan bakteri yang menempel di kain atau busa juga dapat memicu iritasi dan jerawat.
Produk Perawatan Rambut
Produk rambut seperti gel, wax, pomade, hair spray, atau serum yang berminyak bisa berpindah ke kulit di sekitar garis rambut dan pelipis. Bila sisa produk ini tidak terangkat sempurna saat mencuci wajah dan rambut, pori-pori di pelipis jadi lebih mudah tersumbat.
Apakah Jerawat di Pelipis Tanda Penyakit Tertentu?
Di internet, kamu mungkin pernah membaca bahwa jerawat di pelipis berkaitan dengan gangguan organ tertentu, misalnya ginjal atau kandung kemih, berdasarkan konsep face mapping. Teori ini sering disebut di artikel-artikel populer.
Namun, dari sudut pandang medis modern, bukti hubungan langsung antara posisi jerawat dan penyakit organ dalam masih terbatas. Dokter kulit umumnya lebih fokus pada faktor lokal: minyak berlebih, sumbatan pori, produk rambut, gesekan dari aksesori kepala, dan kebiasaan sehari-hari.
Kalau kamu punya jerawat di pelipis tanpa keluhan lain, biasanya fokus perawatan tetap pada kulit dan gaya hidup. Bila kamu merasakan gejala lain yang mengarah ke masalah organ (misalnya nyeri hebat, demam, gangguan buang air kecil, atau keluhan sistemik lain), sebaiknya konsultasikan secara langsung ke dokter umum atau spesialis untuk evaluasi lebih menyeluruh.
Cara Mengatasi Jerawat di Pelipis di Rumah
Beberapa langkah sederhana di rumah bisa membantu mencegah dan mengurangi jerawat di pelipis.
1. Jaga Kebersihan Rambut dan Garis Rambut
Cuci rambut secara teratur, terutama bila kamu sering memakai produk rambut atau beraktivitas di luar ruangan. Saat membilas shampoo dan conditioner, pastikan tidak ada sisa produk yang tertinggal di area pelipis dan garis rambut.
2. Perhatikan Topi, Hijab, dan Helm
Pastikan helm, topi, dan dalaman hijab rutin dicuci. Pilih bahan yang lebih mudah menyerap keringat dan hindari penggunaan yang terlalu ketat di pelipis. Bila memungkinkan, beri jeda agar kulit bisa “bernapas”.
3. Pilih Skincare dan Make-Up yang Lembut di Kulit
Gunakan produk dengan label non-comedogenic dan sesuaikan dengan jenis kulit. Bersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut, dan selalu hapus make-up sebelum tidur. Hindari menggosok kulit terlalu keras saat mencuci wajah.
4. Kurangi Kebiasaan Menyentuh dan Memencet Jerawat
Menyentuh pelipis dengan tangan yang belum tentu bersih bisa memindahkan kotoran dan bakteri. Memencet jerawat justru berisiko memperparah peradangan dan meninggalkan bekas luka atau noda kehitaman yang lebih sulit hilang.
5. Kelola Stres dan Pola Hidup
Stres, kurang tidur, dan pola makan yang tidak seimbang dapat memperburuk kondisi jerawat. Cobalah mulai dengan langkah kecil: tidur cukup, minum air putih, mengatur waktu istirahat, dan mengurangi konsumsi makanan yang sangat berminyak atau tinggi gula bila kamu merasa kulit mudah berjerawat.
Jika setelah beberapa minggu melakukan langkah-langkah ini jerawat di pelipis belum juga membaik, atau justru makin parah, saatnya pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kapan Harus ke Dokter atau Klinik Kecantikan?
Kamu sebaiknya mempertimbangkan konsultasi ke dokter bila:
- Jerawat di pelipis terasa sangat nyeri, keras, atau ukurannya besar.
- Jerawat tidak membaik meski sudah mencoba perawatan rumah dan mengubah kebiasaan.
- Jerawat sering kambuh di area yang sama dan meninggalkan bekas yang mengganggu.
- Kamu ragu apakah benjolan di pelipis memang jerawat atau kondisi kulit lain.
Dalam konsultasi, dokter akan melihat jenis jerawat, pola kemunculannya, kondisi kulit secara menyeluruh, serta faktor pemicu yang mungkin terlibat. Dari situ, dokter bisa menentukan apakah kamu perlu obat oles, obat minum, atau perawatan tambahan di klinik.
Perawatan Jerawat di Pelipis di Privee Clinic
Jerawat di pelipis yang meradang, sering kambuh, atau mulai meninggalkan bekas biasanya membutuhkan bantuan perawatan profesional agar lebih cepat terkontrol dan meminimalkan risiko scar.
Di Privee Clinic, dokter akan mengevaluasi jenis jerawat, tingkat peradangan, kondisi kulit secara menyeluruh, serta kebiasaan dan produk yang kamu gunakan sehari-hari. Dari sana, dokter akan menyarankan kombinasi perawatan yang paling relevan, misalnya:
- Deep Pore Facial – membantu membersihkan pori-pori secara mendalam, mengangkat sel kulit mati, dan mengurangi sumbatan yang memicu jerawat.
- Acne Laser – menggunakan teknologi laser untuk membantu mengontrol jerawat aktif dan mendukung perbaikan noda atau bekas jerawat di area tertentu, termasuk pelipis.
- Express Chemical Peeling – membantu regenerasi kulit dengan mengangkat lapisan sel kulit mati di permukaan, sehingga tekstur kulit terasa lebih halus dan tampak lebih bersih.
- Skin Texture Renewal – ditujukan untuk memperbaiki tampilan tekstur kulit dan pori-pori, sehingga cocok sebagai pendukung perawatan untuk kulit yang sering berjerawat dan tidak rata.
Tidak semua pasien membutuhkan semua jenis perawatan di atas. Dokter akan menjelaskan pilihan yang paling sesuai dengan kondisi kulitmu, termasuk jika dibutuhkan obat oles atau obat minum yang diresepkan. Tujuannya bukan hanya menghilangkan jerawat di pelipis sesaat, tetapi juga membantu mencegah kekambuhan dan meminimalkan bekas yang mengganggu.
Jika kamu ingin berdiskusi lebih lanjut, kamu bisa booking konsultasi melalui halaman Kontak di website Privee Clinic, lalu membaca detail mengenai Acne Laser, Deep Pore Facial, Express Chemical Peeling, dan Skin Texture Renewal di laman treatment yang tersedia sebelum memutuskan langkah perawatan.
FAQ seputar Jerawat di Pelipis
1. Jerawat di pelipis kanan dan kiri, apakah artinya berbeda?
Secara medis, jerawat di pelipis kanan maupun kiri tidak punya arti khusus yang berbeda. Keduanya biasanya berkaitan dengan faktor yang sama, seperti minyak berlebih, gesekan dari helm atau hijab, produk rambut, dan kebiasaan menyentuh area tersebut.
2. Benarkah jerawat di pelipis pasti tanda masalah ginjal atau kandung kemih?
Teori face mapping memang pernah mengaitkan lokasi jerawat dengan organ dalam tertentu, tetapi bukti ilmiahnya masih terbatas. Dokter kulit modern lebih fokus pada penyebab yang bisa dijelaskan dengan jelas, seperti produksi minyak, sumbatan pori, dan iritasi lokal. Bila kamu punya keluhan lain terkait organ dalam, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter supaya penilaiannya lebih menyeluruh.
3. Bolehkah jerawat di pelipis dipencet?
Memencet jerawat tidak disarankan, apalagi di area sensitif seperti pelipis. Risiko peradangan yang makin parah, infeksi, dan bekas luka akan lebih besar. Lebih aman menggunakan perawatan yang sesuai atau meminta bantuan dokter bila jerawat terasa sangat mengganggu.
4. Apakah jerawat di pelipis bisa hilang total?
Banyak jerawat di pelipis yang bisa membaik dengan kombinasi perawatan rumah, perubahan kebiasaan, dan bila perlu perawatan di klinik. Namun, kulit setiap orang berbeda. Yang bisa diupayakan adalah mengontrol jerawat, mengurangi frekuensi kambuh, dan meminimalkan bekasnya dengan pendekatan yang konsisten dan terarah.





